Tugas Pertemuan 10 PPL A

Nama : Christian Kevin Emor

NRP : 5025211153
Kelas : PPL A

Komponen Design System: Load Balancer


Load balancer merupakan komponen esensial dalam infrastruktur jaringan modern yang bertugas mendistribusikan lalu lintas secara efisien di antara beberapa server. Perangkat atau layanan ini tidak hanya meningkatkan kinerja aplikasi dengan mencegah kelebihan beban pada satu server, tetapi juga memastikan layanan tetap tersedia dengan mengarahkan permintaan hanya ke server yang aktif dan online. Dengan menerapkan metode seperti round-robin atau least connections, load balancer memastikan setiap server dalam grup berfungsi optimal untuk menyediakan layanan yang responsif dan stabil bagi pengguna akhir.

Load balancer dapat dikategorikan berdasarkan lapisan operasi atau layer dalam protokol jaringan di mana mereka berfungsi, yaitu Layer 4 (Transport Layer) dan Layer 7 (Application Layer).

Layer 4 (Network Load Balancer)
Network Load Balancer, juga dikenal sebagai Layer 4 Load Balancer, adalah tipe load balancer yang beroperasi pada lapisan Transport (Layer 4) dalam model OSI. Perangkat ini mendistribusikan lalu lintas jaringan tanpa memperhatikan konten spesifik atau data aplikasi. Network Load Balancer membuat keputusan routing berdasarkan informasi seperti alamat IP sumber, alamat IP tujuan, serta port TCP dan UDP. Fokus utamanya adalah efisiensi dalam mendistribusikan lalu lintas secara merata di antara server-server backend, meningkatkan ketersediaan layanan, dan mengoptimalkan kinerja aplikasi dengan memastikan bahwa tidak ada server yang mengalami kelebihan beban. Jenis ini sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan penanganan lalu lintas jaringan dengan cepat dan efisien, tanpa memerlukan analisis atau manipulasi konten aplikasi yang lebih mendalam.

Gambar ini menunjukkan bagaimana Layer 4 Load Balancer mendistribusikan lalu lintas jaringan berdasarkan informasi seperti alamat IP sumber dan tujuan, serta port TCP/UDP.
Layer 4 Load Balancer menerima permintaan dari beberapa klien dan mendistribusikan lalu lintas tersebut ke beberapa server backend, memastikan bahwa tidak ada satu server pun yang kelebihan beban, sehingga meningkatkan kinerja dan ketersediaan aplikasi.

Layer 7 Load Balancers
beroperasi pada lapisan aplikasi dalam model OSI, mendistribusikan permintaan berdasarkan konten permintaan seperti URL atau metode HTTP yang digunakan. Load balancer ini membuat keputusan routing dengan menganalisis data spesifik aplikasi seperti konten dari paket data, header HTTP, URL, dan cookie. Hal ini memungkinkan Layer 7 Load Balancer untuk mengambil keputusan distribusi lalu lintas yang lebih cerdas dan kontekstual karena memiliki pemahaman mendalam tentang struktur aplikasi.
Karakteristik Layer 7 Load Balancers meliputi:
- Keputusan load balancing didasarkan pada konten permintaan seperti URL, header HTTP, dan cookie.
- Mampu melakukan inspeksi mendalam pada konten paket untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.
- Dapat menjalankan fungsi tambahan seperti SSL termination, content-based routing, dan URL rewriting.
- Biasanya lebih lambat dan memiliki performa lebih rendah dibandingkan Layer 4 karena bekerja dengan konten paket.
- Sangat cocok untuk aplikasi web yang memerlukan routing berbasis konten atau autentikasi pengguna.


Gambar ini menunjukkan bagaimana Layer 7 Load Balancer mendistribusikan lalu lintas berdasarkan konten permintaan, seperti header HTTP, URL, dan cookies.
Layer 7 Load Balancer menerima permintaan dari beberapa klien dan mendistribusikan lalu lintas tersebut ke beberapa server backend berdasarkan analisis mendalam terhadap konten permintaan. Ini memungkinkan keputusan routing yang lebih cerdas dan berbasis konten, sehingga meningkatkan performa dan keandalan aplikasi web.

Global Server Load Balancer
Global Server Load Balancer adalah evolusi dari Network Load Balancer dan Application Load Balancer, yang beroperasi tidak hanya pada Transport Layer (Layer 4) atau Application Layer (Layer 7), tetapi juga pada skala global menggunakan DNS sebagai alat utama untuk penyeimbangan beban. Load balancer ini berfungsi sebagai proxy DNS real-time, memungkinkan distribusi lalu lintas yang efisien tanpa mengurangi pengalaman pengguna akhir. Dengan memanfaatkan informasi geografis dan ketersediaan server, Global Server Load Balancer dapat mengarahkan pengguna ke server terdekat atau yang paling optimal dalam jaringan global, mengurangi latensi, dan memastikan layanan tetap tersedia. Selain itu, dalam situasi darurat seperti bencana, load balancer ini dapat menyediakan strategi backup terdistribusi, sehingga menjamin kontinuitas operasional dan pemulihan cepat dari kegagalan sistem. Dengan demikian, Global Server Load Balancer tidak hanya meningkatkan performa aplikasi global tetapi juga menawarkan solusi manajemen risiko dan keamanan yang lebih baik.
Gambar ini menunjukkan bagaimana GSLB menggunakan DNS untuk mengarahkan lalu lintas ke server terdekat atau yang paling optimal berdasarkan informasi geografis dan ketersediaan server. GSLB menerima permintaan dari klien di berbagai lokasi geografis dan mendistribusikan lalu lintas tersebut ke server yang paling sesuai, mengurangi latensi dan memastikan ketersediaan layanan. Ini memungkinkan distribusi lalu lintas yang efisien di seluruh jaringan global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini